Pertama kali saya mendengar sistem perumahan syariah yang tidak bekerjasama dengan bank ada firasat bahwa dp nya akan sangat besar sekali.
Lalu saya lakukan cek berbagai perumahan syariah baik dari jawa barat, jawa tengah, hingga yogyakarta. Akhirnya saya memilik kesimpulan seperti ini …
Rumah syariah rata-rata memiliki nilai DP yang cukup besar, yakni 30% dari nilai properti yang dijual. Jika sekarang rata-rata rumah memiliki harga 600 juta, artinya kita harus bisa memberikan DP minimal 180 juta diawal agar rumah kita bisa dibangun. Sebagian besar developer properti memberikan kelonggaran pada pembayaran DP kepada pembeli dengan 3 kali cicilan. Tentu kelonggaran ini memiliki batas waktu yang ditentukan misal 6 bulan – 1 tahun. Sisanya tinggal dicicil dengan dengan tenor sesuai yang anda mampu.
Beberapa hal ang perlu anda ketahui sebelum memutuskan membayar membeli dan membayar DP rumah Syariah:
1. Pastikan developernya adalah orang jujur
Pesan yang paling ingin saya sampaikan kepada seluruh orang yang ingin membeli rumah, bahwa pastikan developer adalah orang yang jujur.
Anda bisa mencari namanya, profilnya, serta track recordnya untuk mengetahui hal tersebut.
Semakin banyak proyek yang telah dilaksanakan tanpa masalah tentu kita semakin nyaman untuk menginvestasikan uang kita.
Selain itu manfaatkan sebanyak mungkin kesempatan, terutama ketika anda bertemu dalam wawancara dengan pihak kontraktor. Buatlah pertanyaan pertanyaan yang kritis untuk mengetahui profil developer lebih dalam lagi.
Tidak ada yang salah ketika anda menanyakan langsung pertanyaan seperti
“proyek yang sudah dikerjakan dimana saja ya pak?”
Kalau bisa kita lakukan cek apakah benar perkataan developer tersebut sesuai dengan kenyataan.
Developer yang jujur akan lebih melindungi nama baiknya., dan lebih amanah dalam memegang uang kita.
2. Semakin luas kawasan semakin besar kemungkinan waktu tunggunya
Ada waktu tunggu manakala kita telah lunas membayar DP rumah tersebut, hingga rumah dapat dibangun.
Waktu tunggu ini normalnya antara 6 bulan hingga 1 tahun.
Pada proyek kavlingan, atau perumahan kecil tentu akan lebih cepat dibangun karena developer tidak butuh banyak modal untuk membangunya.
Berbeda dengan perumahan yang berlokasi di ‘Kawasan sekian hektar’. Karena yang dibangun bukan hanya rumah milik anda saja. Selain membangun rumah kita Developer juga perlu membangun fasilitas umum seperti jalan, air, listrik, dll.
Dan untuk mencapai modal yang cukup, banyak developer yang terus menunggu pembeli untuk melakukan DP sambil mengumpulkan modal.
Tentu tidak ada yang salah dengan metode tersebut.
Tidak buruk secara akat syari, namun buruk bagi anda yang telah membayar DP namun rumahnya tidak segera dibangun-bangun.
Permasalahan lain seperti tanah yang masih sengketa, warga yang menolak adanya kawasan tersebut, dan lain sebagainya bisa menambah deretan pengahambat untuk segera dibangunya rumah yang anda pesan.
Lalu apakah orang menjadi tidak teratarik dengan perumahan konsep kawasan islami?
Kenyataanya masih banyak orang yang siap untuk menanti dan mempercayakan uang nya untuk dibangun rumah dalam kawasan islami.
Hal ini menunjukkan harapan besar dari konsumen untuk tinggal di kawasan islam yang sangat mendukung tumbuhnya semangat islami dalam keluarga
Namun ketika kita memutuskan untuk mengambil rumah di sebuah kawasan yang besar, maka siap-siap menunggu dalam rentang waktu yang agak lama sebelum dibangun dan bisa ditempati.
3. Bersiap-siap juga dengan Cicilan yang ada
DP tidak menjadi akhir dari segalanya. Cicilan setiap bulan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan. Jumlah cicilan ini bisa sangat bervariasi. Tergantung dari tenor (maksimal 15 tahun) dan DP yang kita beirkan di awal.
Setelah saya cek dibeberapa proyek, baik di Jogja, Jawa barat, dan Jawa tengah. Pada akhirnya perlu kita akui bahwa cicilan properti Syariah lebih tinggi dibandingkan KPR.
Dan menurut saya pribadi, KPR syariah yang disediakan oleh bank pun masih belum bisa dikatakan murni Syariah 100%. Karena masih ada Denda, Sita, dan lain lain.
Namun bukan berarti sistem cicilan langsung kepada developer tidak memiliki keuntungan sama sekali..
Salah atu kelebihan yang akan membuat kita merasa lebih aman dan nyaman, adalah adanya pembicaraan ketika kita mengalami kesulitan secara ekonomi atau memiliki prioritas yang mendesak.
Ketika developer menerapkan sistem seperti ini, maka cara transaksi seperti ini bisa di katakan lebih aman secara Akan Transaksi dalam menghindari Riba.
Apakah cicilan rumah syariah tidak cocok untuk kelas menengah ke bawah?
Melihat dari tingginya harga DP dan cicilan setiap bulanya, menurut saya pribadi ‘sebenarnya memang properti syariah untuk saat ini masih belum mendukung untuk kelas ekonomi menengah kebawah’ untuk memiliki rumah.
Salah satu berita yang saya baca.
Mengutip sistem transaksi syariah ini sangat mendukung bagi orang-orang yang memiliki penghasilan yang cukup namun tidak memiliki slip gaji dan tidak mau melakukan BI Checking.
Kenapa harga nya berbeda antara Cash dan Kredit?
Sama saja dengan properti pada umumnya, semakin lama pembayaran atau tenor maka semakin tinggi pula harganya.
Bedanya Properti Syariah dan Konvensional dalam hal ini,
Konvensional cicilan bisa naik turun tergantung pada suku Bunga BI.
Sedangkan pada properti Syariah, cicilan adalah pembagian dari estimasi harga pada tahun akhir masa pembayaran (akhir tenor).
Tentu harga properti disaat sekarang, akan berbeda dengan harga properti di waktu 15 tahun mendatang.
Seperti contohnya kenalan saya membeli rumah seharga 300 juta, rumah baru.
Pada 5 tahun berikutnya dia membeli lagi 1 unit, harganya sudah menjadi 1,2 milyar.
Dia membeli dengan CASH kedua rumah tersebut.
Apakah ini menyelisihi hukum Syariah?
Perbedaan harga seperti ini tidak bermasalah dalam perkara syari dan tidaknya, karena yang bermasalah adalah terjadi kenaikan harga selama pembayaran. Seperti pada KPR konvensional, naik turunya cicilan akan terpengaruhi oleh suku bunga BI.
Kesepakatan cicilan sudah disepakati diawal, jadi bisa kita rencanakan dan sisihkan dari transaksi pertama.
Apakah ada harga yang tidak menggunakan sistem Persen dari harga total?
Ada, tapi sangat jarang. Yang saya temukan kebanyakan menggunakan sistem prosentase dari harga total dan minimal mematok 30% dari harga total. Namun ada beberapa tempat salah satunya di Salatiga yang mematok DP 30 juta, dan itu sangat jarang sekali terulang ditempat lain.
Jika kita mendapatkan kesempatan seperti itu, yakni DP yang bisa dibilang cukup rendah. Mereka akan menerapkan sistem sekali bayar dan tidak boleh dicicil.
Apakah saya bisa menawar DP agar lebih rendah?
Jika kita memiliki kemampuan untuk membayar, namun akibat dari satu dua hal harus tertunda dan perlu meminta kelonggaran kepada pihak developer, maka bisa dibicarakan pada tahap wawancara dengan developer langsung.
Bagaimana jika saya mampu membayar Cash?
Jika mampu membayar cash, ada baiknya anda bayar secara bertahap. Misalkan membayar 30% diawal, sisanya dibayarkan bertahap sesuai dengan progres proyek.
Sisi positif nya agar anda lebih merasa nyaman dengan investasi anda, dan berjaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Apakah cicilan dijamin tidak mengalami kenaikan?
Cicilan dalam properti syariah tidak mengalami kenaikan, dan disanalah salah satu jaminan nilai ‘syariahnya’. Sesuai dengan apa yang disepakati diawal.
Anda bisa mengetahuinya dan mengkalkulasi ketika membaca tabel harga, dari DP, tenor, hingga cicilan perbulanya.