Bagaimana Konsep perumahan Syariah? Ini Penjelasan Detailnya

Akhir-akhir ini kita semakin sering mendengar Perumahan Syariah, cicilan perumahan syariah, dan berbagai nama yang mirip bahkan beberapa kali kabar buruk tentang adanya penipuan perumahan syariah. Sebenarnya ap sih perumahan syariah? dan apa besanya dengan perumahan biasa?
Saya mencoba mempelajari lebih jauh tentang konsep perumahan syariah dan akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan seperti ini.

Konsep perumahan syariah adalah yang memenuhi kaedah keadeh dari transaksi sesuai dengan syariah terutama adalah riba. Dalam hal ini perumahan syariah berbeda dengan KPR Syariah. Komunitas Developer perumahan syariah mengusung konsep transaksi tanpa denda, tanpa penalty, dan tanpa sita. Sedangkan KPR Syariah dalam sistem kreditnya maish melakukan praktik Denda, Penalty, dan Sita.

Sistem cicilan yang seusai syariah adalah unsur nomer satu yang harus dipenuhi. Jika unsur pertama telah terpenuhi dari suatu perumahan syariah, maka selanjutnya bentuknya adalah opsional. Yaitu selain cicilanya saja yang sesuai syariah Lingkunganya pun dibuat islami. Baik adanya temapt ibadah dalam perumahan, suasana yang islami dan program keislaman, serta tetangga yang memiliki satu visi keislaman.

Untuk dapat memahami konsep perumahan syariah ini, bisa kita pelajari lebih detail dibawah.

Konsep sistem Transaksi dan Cicilan pada Perumahan Syariah

Konsep cicilan pada Perumahan Syariah memiliki nama yaitu sisitem cicilan Murni Syariah. Yaitu sistem cicilan yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai syariah. Dalam aplikasinya di lapangan biasanya cicilan Murni Syariah ini langsung di tangani oleh pihak Developer. Dengan ciri-ciri Cicilanya Flat tidak ada bunga, tidak ada sita, tidak ada denda, tidak ada penalty.

Hal serupa tapi tak sama seperti yang ada pada KPR Bank Syariah. Sisi kesamaanya adalah cicilanya sama-sama flat dan tidak berbunga, artinya jumlah cicilan akan sama dari waktu ke waktu. Perbedaanya KPR Bank Syariah masih mempraktikkan hal-hal yang diharamkan islam dalam sebuah transaksi yaitu sita, denda dan penalty.

Ini adalah syarat yang paling utama dalam perumahan Syariah. Jika suatu perumahan syariah sudah memenuhi konsep ini maka perumahan tersbut sudah bisa dikatakan mengusung konsep syariah.

Namun sebagian besar dari Developer perumahan syariah, tidak hanya berhenti sampai disitu dan ingin memberikan value yang lebih bagi calon pembeli dengan membangun perumahan dengan lingkungan yang islami. Baik secara fasilitas, program, dan lingkungan bertetangga.

Hal ini dikarenakan pembeli dari perumahan syariah kebanyakan adalah orang-orang yang sadar akan bahaya dan dosa riba. Dengan dasar keyakinan itulah para pembeli perumahan syariah lebih memilih cicilan Murnis Syariah ketimbang mengambil cicilan KPR yang kebanyakan tenornya bisa lebih panjang.

Oleh karenanya sebagai bentuk memberikan value secara maksimal kepada calon pembeli agar pembeli lebih yakin untuk membeli unit di perumahan syariah, maka biasanya perumahan syariah tidak hanya berhenti pada memberikan sistem cicilan Murni Syariah saja, mealinkan juga membangun lingkungan islami.

Lingkungan Islami yang dibangun dalam Perumahan Syariah

Seperti yang sudah kita pahami sebelumnya, bahwa nilai tambah dari suatu perumahan syariah salah satunya adalah di bangunya lingkungan islami dengan tetangga yang memiliki semangat yang sama pula. Karena pembeli perumahan syariah notabene nya kebanyakan adalah orang yang memiliki semangat dalam belajar dan mengamalkan agama islam.

Sehingga salah satu usaha yang paling relevan untuk dilakukan dalam membangun lingkungan Islami adalah dengan adanya fasilitas Masjid dan menghidupkanya dengan program kajian dan tahfidz.

Kebanyakan perumahan syariah yang memiliki luas cukup besar memiliki masjid di dalam perumahan. Namun jika memang tidak ada masjid dalam perumahan biasanya di luar perumahan tidak jauh dari masjid. Hal ini menjadi suatu kelumrahan hampir di setiap perumahan syariah.

Program Tahfiz dan Pengajian

Program tahfidz dan pengajian merupakan program paling dasar yang paling sering diadakan dalam perumahan syariah. Cara pengaplikasianya pun bermacam-macam seperti terpusat di masjid, terpusat di rumah tahfiz yang disediakan oleh developer, atau bahkan datang dari rumah ke rumah.

Alasan Perumahan Syariah hanya menerima pembeli Muslim

Sebagian besar perumahan syariah hanya mengkhususkan pembelinya dari kalangan umat muslim saja. Hal ini membawa pro dan kontra di masyarakat terutama dari kalangan yang paling bersuara tentang toleransi umat beragama.

Saya sendirupun pertama kali juga merasa konsep ini terlalu dipaksakan pada awalnya. Toh apa salanhya juga sih punya tetangga non muslim. Karena saya sendiri lahir dan kecil di salatiga dimana tetangga dan kelaurga kami banyak yang non muslim dan tenang tenang saja.

Namun tidak bisa di pungkiri memang lingkungan kami pun sering terjadi gesekan antara umat beragama walaupun sudah berusaha toleransi sebaik mungkin. Salah satunya adalah semangat umat muslim untuk mengamalkan agamanya semaksimal mugkin.

Seperti pengajian akbar, atau saat membangunkan sahur yang mungkin mengganggu umat beragama yang lain. Begitu juga sebaliknya. Saya sendiri cukup terganggu dengan gonggongan anjing yang tidak nyaman di telinga, atau bahkan bau menyengat yang menyebar tercium ketika tetangga non muslim kami sedang bakar-bakar daging anjing.

Menurut saya membuat satu kawasan yang seluruhnya adalah muslim, memiliki niat yang sama untuk mendalami islam, dan hidup di tengah-tengah lingkungan yang muslim bukan malah akan menghilangkan sikap teloransi antar umat melainkan semakin memberikan masing-masing tempat yang tepat untuk setiap agama dan penganutnya.

Sehingga pembeli perumahan syariah yang notabene nya kebanyakan muslim dan memiliki semangat kuat untuk beragama dan mengamalkan agamanya tidak perlu merasa tidak enak saat mau membangunkan sahur di jam 3 pagi, atau melakukan pengajian akbar, atau juga mengamalkan syariat islam dalam bertetaangga.

Rumah bisa dibeli Tapi Tetangga tidak bisa dibeli

Salah satu pembahasan dan disukusi secara online di Forum tentang membeli rumah, bagaimana banyak sekali orang yang berpengalaman membeli rumah sangat menyarankan
“rumah yang terbaik adalah yang memiliki tetangga yang baik”.
“kalau membeli rumah yang paling perlu dipastikan adalah kondisi lingkungan dan tentangga”
.. dan masih banyak lagi saran-saran dari setiap orang.

Tentunya hal tersebut bukan tanpa alasan. Hidup bertetangga memang seringkali menjadi satu permasalahan yang rumit. Ketidak cocokan tentu tak terhindarkan karena masing-masing rumah memiliki cara yang berbeda yang diterapkan di setiap rumah. Namun yang paling mengganggu diantaranya adalah tetangga yang mengedepankan keegoisanya.

Permasalahan yang muncul berasal dari mengedapankan keegoisan ini seperti parkir sembarangan, meletakkan kendaraan di depan rumah orang lain, sering menyetel musik keras-keras, memelihara hewan seperti anjing dan tidak bsia mengendalikanya, dan masih banyak lagi permasalahan bertetangga.

Maka kita tidak bisa menyalahkan bagi orang yang ingin mendapatkan tetangga terbaik apalagi misal tetangga yang diinginkanya adalah yang memiliki satu visi untuk membangun keluarga islami di lingkungan islami. Sehingga lahirlah para penghafal quran dari lingkungan tersebut.

Recent Posts