Apakah perumahan Syaraih aman dari Penipuan?

Saya juga mersakan hal yang sama dari merasa ketidak amanya perumahan syariah akhir-akhir ini. Apalagi beberapa kasus penipuan syariah terungkap. Saya melakukan riset kecil-kecilan di internet, mencari pengalaman orang yang pernah melakukan transaksi rumah syariah dan begini kesimpulan yang saya dapatkan.

Perumahan syariah sebenarnya adalah transaksi yang menguntungkan kalau kita bisa bertemu dengan developer yang jujur dan profesional. Saya melihat kebanyakan kasus penipuan perumahan syariah biasanya dilakukan atas nama pribadi, atau perusahaan yang sembrono perkara legalitas. Solusinya adalah temukan perumahan yang developernya dapat dipercaya.

Dalam dunia Developer Perumahan Syariah, sebagian besar dikerjakan oleh orang-orang yang berniat baik. Namun ada sebagian developer yang dipertanyakan profesionalitasnya.
Hal itu dikarenakan terjun di dunia developer tanpa belajar dari orang yang sudah ahli atau terlalu meremehkan dunia properti.
Untuk penjelasan lebih detailnya adalah berikut

Kesalahan apa saja yang mungkin dilakukan oleh developer?

Ada kesalahan-kesalahan yang bisa dilakukan developer yang apabila terjadi hal buruk, dampaknya bisa sampai ke konsumen. Developer yang masih baru akan sangat rentan melakukan kesalahan. Apalagi jika developer tidak memulai karirnya dari Agensi atau pernah bekerja dalam bidang Properti terlebih dahulu.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi diantaranya:

#1. Salah membeli lokasi lahan sehingga lambat laku

Kesalahan seperti ini fatal bagi proyek apartemen, tapi tidak begitu berdampak untuk perumahan. Karena kunci sukses properti yang paling utama adalah lokasi.

Salah memilih lokasi akan berdampak pada semangat konsumen untuk membeli yang rendah.

yang menjadi masalah adalah, dalam proyek apartemen tidak mungkin dibangun hanya sebagian saja … harus dibangun seluruh bangunanya. Kalau hanya baru laku 20%, artinya developer harus mencari dana 80% untuk bisa menbangun seluruh apartemen.
Sedangkan pada proyek perumahan terutama perumahan kecil, laku dalam jumlah kecil masih besar kemungkinanya untuk dibangun karena pembangunanya pun bisa dilakukan perlahan.

Namun mungkin pembangunanya akan cukup terlambat.

#2. Salah memperhitungkan biaya yang dimilki dengan yang perlu diaplikasikan

Kebanyakan developer perumahan syariah saat ini, mengandalkan uang dari konsumen karena tidak memiliki hubungan dengan bank. Hal tersebut bukan suatu hal yang salah … namun memiliki resiko lain.
Artinya developer tidak bisa kehabisan dana ditengah jalan.

Padahal banyak yang harus dibayar oleh developer. Seperti lahan , perizinan, biaya bangun, dan lain sebagainya.

Perhitungan yang tidak matang .. berupa luasan yang di garap oleh developer dan berapa biaya yang dimilikinya, bisa menjepit developer di kemudian hari dan tidak sanggup lagi melanjutkan pembangunan.

#3. Dibohongi oleh kontraktor

Ketidak tahuan Developer mengenai hal hal yang cukup teknis, bisa jadi masalah manakala kontraktor melakukan pekerjaan secara sembarangan dan kualitas bangunanya buruk.

Bisa saja developer yang tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh kontraktor dengan senang hati mengucurkan dana sesuai permintaan … namun pada progres tidak juga kunjung rampung.
Akhirnya terjadi pembengkakan dana di tengah pekerjaan proyek.

#4. Terubru-buru

Legalitas itu dan surat surat legal adalah harga mati dalam sebuah pekerjaan proyek. Namun memang proses nya akan memakan waktu yang cukup lama.

Yang jadi masalah adalah … ketika perumahan sudah mulai dipasarkan saat seluruh tanah yang digunakan belum balik nama atas nama developer.

Atau .. diketahui kemudian hari kalau tanah tersebut ada masalah atau sengketa.

Salah satu proyek perumahan yang mengalami kegagalan ini adalah perumahan di surabaya.

Bedanya developer Palsu dan developer tidak profesional.

Walau pada kenyataanya berbeda antara developer yang memang bodong dan hanya mau menipu pembeli dari awal, dan developer yang kurang profesional sehingga terjadi masalah.

Namun pada akhirnya kita sebagai pembeli sama-sama merasa ditipu. Entah oleh developer bodong atau yang melakukan kesalahan karena minimnya pengalaman dan pengetahuan.

Oleh karena itu ada baiknya kita bisa menginidikasi seandainya kita rumah di Perumhan yang kita incar bermasalah.

Bagaiaman mengetahui developer bodong?

#1. Harga terlalu murah bahkan tidak masuk akal

Tidak masalah ketika anda memilih Perumahan Syariah yang murah …, asalkan kehati-hatian anda juga semakin anda tingkatkan.
Curigalah sepenuihnya pada rumha yang terlalu murah karena indikasi besar kalau developer hanya melakukan tipu daya semata.

Apakah tidak mungkin harga rumah tidak mengikuti harga pasar?

kecil sekali kemungkinan developer bisa mematok harga dibawah harga pasar. Karena harga suatu perumahan akan sangat bergantung pada harga tanah, artinya semakin tinggi harga tanah maka akan semakin tinggi pula lah harga Rumah pada perumahan tersebut.

Bagaimana dengan rumah yang mengatakan rumah tersebut bersubsidi?

sebenarnya rumah subsidi terdata di pemeerintahan dan PU menyediakan website yang kita bisa langsung cek, apakah proyek perumahan yang anda pilih benar-benar terdaftar dalam kementrian PUPR.


Sayangnya website tersebut sudah tidak dapat di akses lagi …
Namun informasi yang saya dapat saat ini anda dapat melakukan cek pada aplikasi yang dikeluarkan oleh kementrian PUPR, yaitu SIKASEP.
Namun sepengetahuan saya program subisidi kementrian PUPR bukan opsi bari yang ingin melakukan transksi bebas riba.

#2. Perusahaan terdaftar sebagai perusahaan resmi

Setidaknya jika perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan yang resmi dan sah, PT nya sudah terdaftar di website Ditjen AHU.
Jika anda ingin melakukan cek legalitas perusahaan dapat anda cek ke websitenya berikut Diten AHU.

#3. Apa yang dikatakan developer dengan pemilik tanah berbeda

Develper bodong tidak akan susah-sudah untuk menyelesaikan perkarar legalitas tanah .. yang dilakukanya yang paling penting adalah segera bangun perumahan di lokasi tersebut agar pembeli melihat progres pekerjaanya.
… dan ini sangat fatal bagi konsumen.

Konsumen yang masih sangat awam akan mudah sekali tertipu, apalagi melihat harga yang murah, dan proyeknya pun dilaksanakan.

Kasus seperti ini pernah terjadi di suatu perumahan di surabaya. tepatnya di green citayam city.
Harga murah (sekitar 150 jutaan) serta proyek yang sudah mulai dibangun, akhirnya menipu banyak konsumen.
Baru diketahui di kemudian hari kalau ternyata proyek tersbut beridir di lahan yang masih konflik.

pada akhirnya developer pun tidak bisa melanjutkan proyeknya dan konsumen tidak mendapatkan hasil apa-apa dari yang yang sudah diberikan.

Recent Posts