Apa Kekurangan dari Perumahan Syariah?

Perumahan dengan Skema syariah mengalami peningkatan akhir-akhir ini.karena perumahan syariah memiliki banyak keunggulan terutama dari sisi transaksi yang sangat melindungi hak konsumen namun tetap memberikan keuntungan kepada pihak Developer dengan keuntungan yang layak. Tapi apa sih sebenarnya kekurnangan yang akan kita almi saat memilih perumahan dengan konsep Syariah.

Kekurangan perumahan Syariah tebesar adalah dari duak sektor, yaitu kruangnya Permodalan para Developer dan juga kurang nya Brand-brand besar yang tertarik untuk menggarap perumahan dengan Skema Syariah. Hal ini dikarenakan Perumahan Murnis Syariah tidak mengambil permodalan dari Bank,yang artinya membuat masa tenor cicilan menjadi pendek dan bagi brand besar skema perumahan Syariah kurang menguntungkan.

Untuk memehami hal tersebut lebih dalam, saya mengajak anda untuk mempelajari apa dan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Kita bicarakan lebih detailnya dibawah ini.


Masalah Pendanaan pada Perumahan Syariah dan Dampaknya

Taukah anda, bahwa Developer yang mengusung konspe perumahan Syariah adalah orang-orang yang notebene nya memiliki keyakinan besar untuk menghindari Riba sesuai dengan apa yang dilarang dalam agama islam. Dan riba ini sendiri masih sangat melekat pada sistem perbankan di Indoensia. Baik yang konvesional maupun yang sudah mengusung konsep syariah.

Kebanyakan dari kita akan sepakat dan sudah mengerti bahwa Bank Konvensional masih lekat di dalamnya sistem keuangan yang riba. Apa sih sebenarnya riba itu?

Sederhananya, jika saya pinjam uang ke anda 100 ribu dan anda mewajibkan pengembalian satu bulan dengan uang kembali sejumlah 110 ribu, ada penambahan 10 ribu di situ maak itu disebut dengan riba.

Lalu bagaimana sistem Permodalan yang tidak riba dan sesuai dengan para Developer perumahan Syariah?

Yaitu jika saya meminjam kepada anda uang sejumlah 100 ribu, untuk saya gunakan untuk mdoal usaha. Lalu keuntungan dari modal terserbut jika ada keuntungan maka kita bagi dua atau pembagian sesuai dengan kesepakatan. maka hal tersebut tidak masuk ke dalam riba. Transaksi seperti ini tentunya tidak ada di Bank baikKonvesnional maupun Syariah.

Dengan skema seperti ini tentu tidak banyak Developer yang tertarik untuk menggunakan skema pendanaan sesuai dengan Syariat islam dan tanpa riba, sehingga Developer-developer yang ada pada komuntias Developer Perumahan Syariah bukan dari developer besar kebanyakan, tapi dari Developer yang ingin hijrah.


Dampak Skema Pendanaan Perumahan Syariah ke Konsumen

Pendanaan Peruahan Syariah yang tidak maksimal yang hanya menggunakan uang pribadi Developer atau uang investor yang juga terbatas memberikan dampak pada sistem Penjualan, jumlah DP, dan Tenor cicilan Perumahan dengan Konsep Syariah.

Pada sistem penjualan, perumahan Syariah sering kali berbentuk perumahan Indent atau bayar DP dulu baru dibangun. Hal ini disebabkan kurangnya dana yang dimiliki oleh pengembang sehingga pengembang akan lebih terbantu secara dana dengan uang DP dari pembeli.

Jumlah DP perumahan syariah bisa dibilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan perumahan Konvesional pada umumnya. Down Payment atau DP pada perumahan syariah bisa antara 20% hingga 40% dari harga jual. Hal ini dikarenakan pendanaan perumahan Syariah yang minim (karena tidak bekerjasama dengan bank) sehingga membutuhkan bantuan dana cukup besar dari konsumen.

Masa Tenor cicilan perumahan Syariah bisa dibilang lebih pendek dari konvensional atau perumahan yang bekerjasama dengan bank baik Syariah maupun Konvensional. Alasanya tetaplah sama , karena pendanaan pada perumahan syariah yang minim, Misalkan seorang Developer perumahan syariah hanya menggunakan dana pribadinya, tentu sangat berat bagi Developer tersebut untuk menunggu waktu 20 tahun balik modal seutuhnya dan baru bisa membuat perumahan yang baru. Itulah alasan rata rata perumahan syariah memiliki masa tenor 5 tahun dan maksimal 10 tahun.


Menanggapi Kekurangan perumahan Syariah

Setelah kita mengetahui kekurangan perumahan syariah kepada konsumen yang paling besar adalah 3 hal yaitu Sistem penjualanya kebanyakan Indent, jumlah Dp nya terbilang cukup tinggi, dan Tenor cicilan cukup pendek sehingga jumlah cicilanya pun cukup tinggi. Lalu tentu kita bertanya apa yang bisa kita lakukan untuk menutupi kekurangan inil.

Belajar dari pengalaman para ahli yang telah memiliki banyak properti, sebenarnya banyak caradan akal yang bsia kita lakukan untuk menutupi kekurangan tersebut. Namun dari semua cara ini memiliki kesamaan bahwa kunci nya anda harus sabar untuk membeli sebuah properti.

Tiga cara yang saya dapatkan dari ahli finansial diantaranya:

  1. Membeli kavling yang cukup luas lalu dijual setengahnya
  2. membeli Kavling lalu dibangun secara bertahap
  3. Membeli Rumah dengan kemampuan finansial yang ada lalu dijual untuk membeli rumah lebih besar

Mari kita bahas satu persatu dari solusi yang ada di hadapan kita.

1. Membeli dua kavling secara bertahap lalu dijual Setengahnya

Tips ini saya dapatkan dari Arli Kurnia dan beliau juga pernah melakukanya sendiri. Yaitu dengan budget yang kita miliki kita membeli kavling terlebih dahulu. Baik itu kavling yang anda piliha di dalam perumahan maupun dilaur perumahan.

Biasanya perumahan Syariah memberikan opsi pilihan kavkling dan bisa anda cicil hingga 3 tahun. jumlah cicilanya pun cukup ringan yaitu antara 1 juta hingga 2 juta perbulanya.

misal anda telah mencicil kavling pertama selama 3 tahun. Lalu anda melanjutkan untuk mencicil kabling kedua selama 3 tahun juga. Total waktu yang anda habiskan untuk mencicil kedua kavling adalah 6 tahun. Namun disaat yang bersamaan kavling yang pertema tentu harga tanahnya tidak lagi sama dan mengalami kenaikan yang signifikan karena lokasinya dalam perumahan. Andapun bisa menjual kavling yang pertama dan membangun Rumah dari hasil penjualan kavling pertama anda.

2. Membeli Kavling lalu membangun Secara Bertahap

Strategi yang kedua ini diajarkan oleh banyak orang diluas sana, yaitu dengan sedikit bersabar anda membeli tanah terelbih dahulu yang cicilanya cukup rendah lalu membangun rumah nya secara bertahap.

Membangun rumah secara bertahap memiliki dua pilihan metode, yaitu dengan anda menggunakan jasa borongan Kontraktor atau anda sendiri yang membangunya dengan mengandalkan kemampuan anda untuk memimpin tukang dalam membangun rumah impian anda.

Jika bicara harga kontrakor, biasanya harga yang ditawarkan adalah harga per meter persegi. Misal di daerah Jogja untuk tahun 2021 harga wajar jasa kontraktor adalah 3,5 juta permeternya. Sedangkan jika anda membangun sendiri jika anda paham ilmunya sehingga anda bisa membeli material yang tepat, paham arah pekerjaan proyek, dan anda bisa mengkoordinir tukang maka anda akan menghemat uang jauh dibawah harga kontraktor.

3. Membeli Rumah dengan kemampuan finansial yang ada lalu menjualnya untuk membeli yang lebih besar

Bagi sebagian orang cara adalah langkah paling sulit dari semua strategi membeli rumah. Hal yang menjadikan paling sulit bukanlah hal teknis karena sulit dijual ataupun berpindah-pindah tempat, melainkan harus merelakan kenangan yang ada di rumah tersebut.

Bukankah kita sering mendengar berita tentang pemilik rumah yang menolak untuk rumahnya dibeli dengan harga tinggi sekalipun. Hal itu dikarenakan besarnya kenagnan anggota keluarga yang telah lama tinggal dirumah tersebut.

Padahal disatu sisi cara ini merupakan cara yang sangat efektif untuk membeli rumah impian anda. Misal saat ini anda hanya mampu untuk membeli rumah sederhana engan ukuran kecil. Ketika anda sudah memiliki persiapan tabungan anda bisa menjual rumah anda sebelumnya yang tentunya harganya sudah berlipat-lipat dibandingkan harga beli anda. Distu juga anda memiliki tembahan dan untuk membeli rumah yang lebih besar.

Recent Posts